Demo Site

Senin, 22 Februari 2010

UAN (SELALU) BOCOR..


22 Maret 2010 di salah satu televisi swasta ditayangkan satu berita yang makin hangat, tidak lain dan tidak bukan adalah bocornya soal UN untuk yang kesekian kalinya..

Sebenarnya cara klasik yang terjadi,,beberapa siswa mendapat sebuah sms yang berisi deretan jawaban2 untuk UN tersebut..

Hal itu terjadi di lampung dan depok,,yang menjadi tidak biasa adalah sang pengirim sms menawarkan sms berisi jawaban UN tadi dengan syarat meminta siswa yang ingin dikirimi jawaban mentransfer terlebih dahulu pulsa sejumlah 20rebu kepada no yang menjanjikan untuk memberikan jawaban soal UN..

Haha..

Kocak kan??

Jaman dulu, beberapa orang tua murid dengan bebas dapat membeli kunci-kunci jawaban untuk UN dengan bebas dengan sejumlah uang dengan hitungan jutaan..tapi sekarang??

Hanya 20rebu..haha..

Permasalahan mengenai UN ini tentu saja menjadi semakin ramai karena salah satu institusi hukum besar di Indonesia telah menyarankan kepada pemerintah untuk menghapuskan salah satu tradisi yang stiap tahunnya membuat beberapa siswa menangis miris kala melihat cap ‘TIDAK LULUS’ di surat keputusan pihak sekolah untuk dirinya..

Pertimbangan yang menentang diselenggarakannya UN adalah :

1. Sangat tidak adilnya perjuangan seorang siswa yang sudah bekerja keras selama 3 tahun namun hanya ditentukan selama 3 hari dan beberapa mata pelajaran saja (alasan klasik bos..hehe..)

2. Prosesi penyelenggaraan UN yang hampir selalu bocor (tentu saja menghilangkan kegunaan dan esensi dari diselenggarakannya UN tersebut).

3. Biaya yang dikeluarkan pemerintah sangat besar untuk penyelenggaraan UN (kalau berjalan jujur dan adil sih ga apa2, tapi kalau gagal??kan sayang uangnya bapak-bapak..hehe..)

4. Yang terakhir namun yang paling penting, kualitas pengajaran dan pembelajaran di setiap daerah berbeda, malah tidak ada yang menjamin kualitas pengajaran dan pembelajaran di dua sekolah berbeda yang berada di kota yang sama memiliki kualitas yang sama. Oleh karena itu sangatlah tidak adil bila pemerintah memberikan satu standar yang sama rata sama rasa.

Menurut saya sebagai seorang mahasiswa yang mencoba kristis (masih mencoba lho ya..hehe..) dengan banyaknya pertimbangan2 yang menentang diselenggarakannya UN mungkin menurut saya untuk saat ini pemerintah tidaklah salah untuk mencoba menggunakan sistem kelulusan yang didasarkan pada penilaian guru dan pihak sekolah yang selama ini terus mengikuti perkembangan seluruh siswa satu per satu..

Terus maju dan kembangkan sistem pendidikan di Indonesia..

Piss ah..hehe.. ^^V

1 komentar:

Link Tea mengatakan...

UAN itu kan proyek yang besar.. sayang dong kalau musti dihilangkan. hehe.. .. buktinya kan tetep aja diadakan
.. btw linknya saya pasang sobat

recent comment