Karakter Vokal = 50% Karakter Band
Tidak setuju dengan statement diatas?
Mari kita bahas bersama-sama..
Pada dasarnya sebuah band adalah beberapa orang yang mengiringi seseorang untuk bernyanyi.
Pernah denger statement kaya gitu?
Haha..at least itulah yang saya dapatkan dari bangku sekolah dasar. Dan hal itu menjadi pedoman saya sampai kelas 6 sd saat mendengarkan Dewa 19, Stingky, dan Koes Plus (khusus yang terakhir diperkenalkan langsung oleh ibu saya).
Tapi statement indah yang diturunkan dari bangku sekolah dasar itu seakan ga berlaku lagi (kadaluarsa) waktu masuk smp.
Begitu saya ada di satu band, dimulailah revolusi teori dan pemahaman tentang band dan musiknya.
Sekarang yang saya percayai band adalah sekumpulan orang yang tidak perlu mempunyai selera music sama, namun mempunyai visi yang sama untuk memainkan musik menggunakan feel dan berangkat dari azas kekeluargaan.
Semua band mempunyai ciri khas masing-masing, bukan warna music yang saya maksud sebagai ciri khas disini, tetapi warna vocal dari masing-masing band.
Dream theatre (progressive rock), dari segi musikalitas siapa yang meragukan kualitas bermusik James Labrie (vox), John Ro Myung (bass), John Petrucci (gitar), Mike Portnoy (drum), Kevin Moore (keyboard), tempo dan yang berubah-ubah tiap part lagu jadi ciri tersendiri. Tapi selain itu kalau dari segi vocal, suara melengking milik James Labrie seakan melengkapi kehingar bingaran music mereka.
Metallica (rock-heavy metal), siapa yang ga tau band satu ini? Bahkan lambang kepalan tangan punya mereka sampe ada di tas anak-anak sd.Lars Ulrich (drums), James Hetfield (vocal/ gitar), Kirk Hammett (gitar), Cliff Burton (bass), menelurkan karya-karya yang jadi kiblat anak muda jaman itu, bahkan pengaruhnya sekarang pun masih kerasa waktu MTV Tribute to Metallica digelar. Sum 41 dan Avril Lavigne membuat pengakuan perihal kekaguman mereka.Warna vocal James Hetfield menciptakan kesan garang dalam setiap lagu-lagu Metallica seperti Enter the Sandman, tapi lebih dari itu bahkan untuk lagu bertempo slow pun warna vocal James Hetfield seakan mengatakan “meskipun ini lagu slow tapi bukan untuk seorang yang cengeng dan mellow”.
Rage Against The Machine (Rap-Metal), sebelum akhirnya berubah menjadi Audioslave, Tom Morello dan kawan-kawan bersama menciptakan warna music yang bagi saya sangat unik. Tempo yang instant, garukan gitar dengan mengutamakan eksperimen effect, permainan bass yang simple seakan memberikan ruang khusus untuk Zack de la Rocha menciptakan image kehidupan jalanan dan pemberontakan yang tergambar dari semua liriknya.
AC/DC (Rock ‘n Roll), ini yang menjadi favorit saya. Memang untuk AC/DC Angus Young (lead gitar) yang menjadi front man , namun bayangkan bila diposisi vocal bukanlah milik Brian Johnson tentu akan terdengar berbeda. Hentakan yang mantap dan lead yang terkesan simple seakan menyatakan bahwa “kami adalah rock ‘n roll” namun warna dari vocal memberi suasana lain untuk band ini, geraman yang khas.
Untuk dalam negeri, ciri khas vocal yang memberi warna pada bandnya adalah Kaka ‘Slank’ (serak dan seakan ngelantur), Tantri ‘Kotak’ (suara berat yang menggelegar), Persiana ‘Blue Orange Conspiracy’ (tinggi serak yang menjadi ciri rock ‘n blues)
Pada dasarnya semua band memang memiliki ciri masing-masing. Tapi pada tulisan kali ini ciri vocal lah yang disoroti dalam ciri sebuah band. Bayangkan bila vokalis-vokalis kenamaan tersebut digantikan oleh warna vocal yang lain, seperti yang kita lihat pada band Cokelat. Karena warna Kikan sudah sangat melekat pada setiap warna cokelat, saat mereka kehilangan Kikan, seakan bukan Cokelat.
So, buat para vokalis, bukan bermaksud memaksa tapi akan lebih baik bila kita menjadi diri kita sendiri dan ga usah ngikutin orang lain supaya ciri kita yang keluar di band kita, bukan ciri orang lain.
Adios..Rock Hard..